mentariku

blog ini diberi nama MENTARIKU karena penulis ingin blog ini bisa terus bersinar dan bisa menberikan semangat seperti mentari yang setia menyinari dunia ini^^ dan kehangatannya membarikan kita semangat^^

Penalaran

       Semua orang pasti pernah berfikir, entah berfikir tentang kehidupannya dimasa mendatang, berfikir tentang orang yang di cintainya, atau pun berfikir tentang makanan apa yang akan ia makan hari ini. Proses berfikir inilah yang dinamakan penalaran atau dalam Bahasa Inggris disebut dengan reasoning. Proses Berfikir itu sendiri merupakan proses dimana manusia melakukan kegiatan pengumpulan data, fakta, informasi, dan kemudian menghubungkan antara data dan informasi tersebut untuk membuat keputusan. Sebelumnnya, saya mengatakan manusia karena hanya manusia sajalah sebagai makhluk hidup yang dapat melakukan proses penalaran. Walaupun hewan juga memiliki otak, tetapi hewan tidak memiliki akal sehingga hewan tidak bisa melakukan proses penalaran. Karena penalaran merupakan proses berfikir dari pengamaatan (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Penalaran itu sendiri sangat penting bagi manusia karena penalaraan dapat menentukan seberapa besar softskill yang ia punya.

contoh dari  penalaran :
  • Logam 1 dipanasi dan memuai
  • Logam 2  dipanasi dan memuai
  • Logam 3 dipanasi dan memuai
  • dan seterusnya
jadi : semua logam yang dipanasi memuai.
        Dalam  penalaran proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulan disebut dengan konklusi (consequence), sedangkan hubungan antara premis dan konklusi disebut dengan konsekuensi. Premis dibedakan menjadi dua yaitu premis mayor dan premis minor.

         Penalaran dibedakan menjadi dua yaitu penalaran deduktif dan penalaran induktif. Pada penalaran deduktif, konklusi lebih sempit dibandingkan dengan premis, sedangkan pada penalaran induktif, konklusi lebih tinggi dibandingkan dengan premis. 

contoh penalaran deduktif :
        
         Semua manusia pasti akan mati (premis mayor)
         Budi adalah manusia (premis mminor)
jadi : Budi  akan mati (konklusi)

contoh penalaran induktif  :
         
         Logam 1 terkena panas dan memuai (premis mayor)
         Logam 2 terkena panas dan memuai (premis minor)
jadi : Semua logam terkena panas akan memuai (konklusi) 

         Dapat kita lihat dari contoh diatas, pada contoh penalaran deduktif kesimpulan "Budi akan mati" yang diambil bermakna lebih sempit dibandingkan kedua premis yang menjadi dasar pemikiran dan pada contoh penalaran induktif kesimpulan "Semua logaam yang terkena panas akan memuai" yang diambil bermakna lebih luas dibandingkan kedua premis yang menjadi dasar pemikiran. Sehingga dapat disimpulkan panalaran deduktif adalah penalaran yang mengghubungkan  hal-hal yang lebih umum ke hal-hal yang bersifaft khusus dan penaran induktif adalah penalaran yang mengguhungkan hal-hal yang khusus menjadi hal-hal yang umum, dan generalisasi merupakan bentuk dari penalaran induktif.

Hukum-hukum Penalaran :

        Sebelumnya perlu dipahami bahwa seuatu "yang benar" tidak sama dengan "yang logis". Karena "yang benar" adalah proposisi dan "yang logis" adalah penalaran. Suatu proposisi dikatakan benar apabila ada kesesuaian antara subjek dan predikat, dan suatu penalaran dikatakan logis apabila mempunyai bentuk yang tepat, dan dasar penalaran itu salih.
         Asumsi yang mengatakan dasar penalaran harus salih, maka hubungan kebenaran antara premis dan konklusi dapat dirumuskan dengan hukum-hukum berikut ini :
  •  Hukum pertama : Apabila  premis benar, maka konklusi benar
contoh:
semua manusia akan mati
Budi adalah manusia
Jadi : Budi akan mati 
disini, premis mayor dan minor benar, sehingga konklusi juga benar.

  • Hukum kedua : Apabila konklusi salah, maka premis juga salah
contoh :
 semua manusia  terbuat dari tanah
malaikat adalah manusia
jadi : malaikat terbuat dari tanah
disini konklusi salah, karena pemisnya (keduanya atau salah satunya) pasti salah. Pada contoh diatas, premis mayor benar, sedangkan premis minor salah sehingga menyebabkan  konklusi menjadi salah.

  • Hukum ketiga : Apabila premis salah, konklusi dapat benar dapat salah
contoh :
semua hewan mamalia betelur
ayam itu hewan mamalia
jadi : ayam bertelur
disini kedua premis salah tetapi konklusi yang diambil benar. Untuk premis salah maka konklusi salah dapat dilihat pada contoh di atas.

  • Hukum keempat :  Konklusi benar, premis dapat salah dapat benar
untuk contoh konkusi benar, premis salah dapat dilihat pada contoh di atas, dan untuk contoh premis benar, konklusi benar dapat dilihat pada contoh pertama. 
  

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Cari Blog Ini

About this blog

profil-kyu

Foto saya
w orang yang... aga ribet, baek, galak tapi cengeng, orang yang barhati lembut.... yang jelas w i2 princess... narsis dikit tak papa lah..^^